Friday, November 9, 2007

Ajeg Bali Seperti Apa ??

Ajeg Bali Masih relevankah.. ??

Lalu bagaimana dengan ajeg Bali itu? Sangat menarik membaca komentar Kakak Suryana(“Kakak” Sebutan dalam forum untuk saudara yang dianggap lebih tua,lebih mapan dan lebih berpengatahuan) dimana selain beliau mengajak untuk memikirkan konsep ajeg Bali itu tapi juga beliau menyajikan resep ampuh yang apabila diterapkan niscaya tujuan ajeg bali itu akan tercapai (Bisa dibaca pada comment’nya di generasihindu.blogspot.com) Beliau juga ngotot bertanya tentang apa yang diharapkan dari Hindu itu ?? sebagai bukti beliau sangat peduli tentunya

Setelah kami buka lembar-lembar arsip Forum Hiyoga, ternyata wecana Ajeg Bali pernah dibahas sampai-sampai semua anggota nyaris mabuk,apa sebab ? wecana ngelantur tanpa ujung pangkal, peserta saling ngotot sampai mencekik tenggorokan dan kembali seperti biasa tak sepatah kesimpulanpun yang bisa ditarik maklum wadah mereka belum cukup menggigit untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi mereka ,sialnya justru konsep Ajeg Balilah yang dituding tidak jelas. Jadi bingungkan..!! pasti bingung…!

Namun pembicaraan yang lebih menarik muncul setelah pertemuan tidak sengaja dengan beberapa anggota forum HiYoGa di sebuah warung lesehan,opini per opinipun mengalir,intinya Ajeg Bali yang dibedah ringan oleh versi generasi mereka harapkan lebih dipertegas..Apakah konsep Ajeg Bali yang dimaksud adalah upaya mengajegkan Adat dan Budaya Bali atau Ajeg Agama Hindu Bali ??...jika dijawab keduanya tentu dicap serakah apalagi untuk mewujudnyatakan keajegan dari salah satu yang dimaksud(Budaya atau agama) bukanlah pekerjaan mudah dan juga tidak bisa dilakukan secara instant.Selain itu kita juga tidak bisa tutup mata terhadap tuntutan jaman dimana dinamisasi dan pergeseran Budaya akan terus terjadi ..Jadi HiYoGa tidak sepenuhnya mengklaim Nyaplir alias tidak tepat sasaran menyikapi Ajeg Bali, namun justru HiYoGa kepada anggota Forumnya atau mereka yang bersimpati mendorong untuk menanamkan Ajeg Diri Sendiri dimasing-masing Jiwa karena jika hal itu telah diwujudkan apapun kemasan atau istilahnya niscaya akan tercapai juga..

Dari mana memulai ?? Dan Siapa yang punya tanggung jawab..??

Waduh ditanya kayak gitu,kelompok HiYoGa tidak serta merta menjawab tapi rata-rata dari mereka setelah puas mengamati diri sendiri, diajak untuk merenungi atau bernostalgia dalam alam pikiran tentang apa yang terjadi dilingkungan rumahnya,dengan orang-orang sekitarnya, setelah itu diajak menyelusuri lingkungan,melihat semak-semak,menuruni tebing memandangi gunung-gunung atau mengamati kesibukan pinggir jalan raya.melangkahkan kaki dipantai,menyebrangi kali, bercengkrama dengan hewan piaraan atau memanjati pohon-pohon yang tumbuh diserkitar kita. Setelah indahnya petualangan pikiran itu dapat dirasakan.Mereka menarik nafas dan masing-masing ternyata mendapat gambaran(bukan jawaban) . tentang apa yang hendak mereka bahas.”Iya konsep kadang-kadang membingungkan dan cenderung jadi momok. Ibarat menulis meski teori EYD dianggap penting sebagai pengantar penulisan yang baik dan benar akan tetapi tidak menjamin orang bisa menjadi penulis popular semisal sebagai pengarang,jurnalis ataupun sastrawan dengan bekal teori yang dibakukan itu, tak beda jauh dengan Pelukis yang bekangan justru banyak yang keluar dan mendobrak pakem-pakem atau aliran-aliran yang dianggapnya mengikat dalam berekspresi..Nah dari kenyataan demikian tidakkah penting bagi para Teoritis pun juga tokoh budayawan dan spiritual mulai sedikit meleburkan Teorinya untuk dicerna oleh generasi yang bergerak cepat.So What about Ajeg Bali Man..?? Apa hubungannya dengan pembahasan yang memutar tadi dan desakan pertanyaan kapan menuju Ajeg Bali itu nyampe atau jangan-jangan hanya menuju dan menuju terus..

Pemilik warung lesehan yang sejak tadi mengintip dialog kami dari balik gedek tiba-tiba tidak tahan hanya mengguman dan mengut-manggut.Dia datang duduk dan ikut bergabung dalam dialog ringan itu tidak tanggung-tanggung setelah mengucap sapa dan penganjali Ia langsung menyumbang pendapat “Harusnya kita tahu konsep Ajeg Bali itu lahir dari siapa, percik pemikiran itu perlu dihargai namun perkembangan berikutnya apa tidak mungin sarat dipenuhi kepentingan bisnis, politik bahkan ambisi-ambisi kekuasaan atau kekuatan-kekuatan lain bisa saja kan..??.Tapi terlalu curiga apalagi memvonis Negatif juga salah, patut juga diwaspadai jangan-jangan wecana anti konsep Ajeg Bali, digelontorkan oleh kelompok-kelompok yang memiliki rencana membawa Misi tertentu oleh karena Konsep Ajeg Bali yang berpeluang menciptakan militant-militan local dimata mereka dianggap bisa menghalangi bahkan menggagalkan misi jangka panjangnya,.bisa saja kan kenapa tidak wong kepercayaan entah itu agama,adat atau budaya kita ini tidak memiliki intelejen dibidang itu, sementara penyebar-penyebar misi kepercayaan lain bisa menggunakan berbagai cara. Nah yang ingin saya sampaikan jangka berburuk sangka dan jangan juga berlebihan terhadap Ajeg Bali sehingga tidak hanya muncul menjadi pepes kosong. Lakukan seperti apa yang saya lakukan yakni jualan Lesehan dipinggir jalan raya, jika sudah lancar,bisa untuk sekolahkan anak-anak dan membelikannya sarana-sarana yang mendidik “ Ujar bapak itu yang terakhir saya tahu namanya Pak Made,Ia juga ternyata sempat kuliah sisebuah perguruan tinggi Hindu di Bali tapi tidak tamat karena alasan biaya.Ia memilih menikahi tetangganya dan berjualan lesehan sari laut,itupun setelah Ia terinspirasi karena jarang makan waktu masih ngekos dulu, jadinya Ia sering berandai-andai jika saja Ia punya warung makan dan kini terwujud. Katanya itu juga bagian dari doa,Pak Made juga memberi Kita nasehat bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa Pemikiran kadang mengubah keadaan dan bisa mewujudkan kenyataan,jadi kata Dia kurangi berpikir Negatif bila perlu hilangkan sama sekali dari benak kita sehingga percik pemikiran positif itu dengan leluasa bisa kita serap,masuk kealam bawah sadar menggerakkan persendian, membawa kita terobsesi,melangkah pasti dan membawa kita mewujudkan ide dan gagasan yang kita pikirkan terus menerus dan secara serius itu. “Jika diibaratkan Komputer, jangan biarkan Virus masuk dan menggerogoti program apalagi sampai merambah kesystem parah tohh,sering-seringlah discan bila perlu jangan sungkan-sungkan untuk mendelete hal-hal yang tidak berguna sehingga kapasitas memory menjadi lebih lapang” Urainya berkelakar

Wah diam-diam pak Made mateng juga…Lalu bagaimana kelanjutan Ajeg Bali.sebaiknya kita bahas dilain kesempatan lagi, dan untuk itu turunlah sambil cari tahu apakah itu dikonsepnya seperti jalan, dibuat semacam Gapura atau benteng ataukah hanya ada dialam angan..Tapi apapun itu saya sepakat dengan Pak Made(Lagi-lagi saya lupa nanya nama lengkapnya) jangan dulu memvonis ini itu, tidak juga harus curiga berlebihan apalagi sinis. Diera dinamisasi culture ini, sesungguhnya semua hal mencari bentuk, Hindu sendiri dalam sejarah perkembangannya semua dilandasi atas dinamisasi dan kondisi itu pula yang membuat orang masih meyakininya. Tinggal giliran kita yang merasa sebagai generasi Hindu..memasuki era millennium ini banyak yang telah kita kenal dan tahu salah satunya pasar bebas ,global warning dan era komunikasi ,teknologi dan Transportasi (HP.Internet,pesawat,dll) Selain kita bisa manfaatkan untuk mendekatkan jarak dan tempat untuk sosialisasi(Pawongan dan palemahan dalam konsep Tri Hita Karana) rasanya tidak mustahil juga semua itu bisa kita manfaatkan untuk menjawab kegelisahan spiritual (Paryangan) sehingga konsep keseimbangan sebagaimana yang kerap diwecanakan bisa diwujudnyatakan..Than We Can Say..Nothink Impossible For Hindu .

Lalu meski wecana ini sudah hendak kami tutup tiba-tiba pertanyaan kecil nyeletup dari pengunjung warung, kenapa ada kemiskinan dihindu, ada pengangguran juga, ada judi,Café dan hal-hal negative lainnya, sementara orang non Hindu banyak juga yang sukses,mapan, hidup ditengah-tengah komunitas hindu..kenapa dan kenapa..?? Ayo kenapa ??

Tidak mau kebakaran jenggot HiYoGa justru mencoba mengulas,anak-anak muda itu kalau saya amati sebenarnya mereka ingin berkelit dengan mengabaikan pertanyaan itu, tapi yang cukup membuat mereka PD saat nyaris gelisah itu diingatkan untuk kembali bertualang lewat alam Pikiran..dan entah dari mana lahirnya Inspirasi mungkin karena menjelang Hari Raya Saraswati sehingga seorang dari mereka menjawab lumayan taktis..

Kalau boleh saya balik bertanya kenapa juga ada orang Hindu di Bali dan bahkan diluar Bali yang juga sukses..Trus kenapa juga banyak orang Non Hindu baik di Bali,diluar Bali bahkan diluar Negeri juga tidak sukses.Maksudnya apa ?? Tanya rekannya karena dia anggap jawaban temannya hanya memutar balik..

Maksudnya Agama termasuk Hindu(Kayaknya sih lantaran tidak ditemukan acuan utk pertanyaan semacam itu ) Sepertinya tidak mengatur Sukses tidaknya Orang secara material atau kasat mata (Kebahagiaan atau ketenangan bathin belum ada tuh alat pengukurnya) Tapi Agama Khususnya Hindu memberikan jalan ya ibaratkan menu bukan makanan jadi ,bisa juga tangga,perahu,pesawat atau mungkin Internet perlu memahami untuk menggunakan sarana-sarana itu untuk mencapai tujuan.

Tujuan hidup menurut Hindu ya jelas seperti diajarkan disekolah-sekolah(Di Bali lho,yang diluar bisa lewat buku) intinya jika tidak ingin ribet mencapai keseimbangan dan kebahagiaan lahir bathin gitu..Hindu juga membingbing umatnya untuk berproses baik melalui Iptek(Fase Brahmacari) memperoleh penghasilan(Artha) hingga fase-fase lain(Secara teknis sebaiknya Tanya guru agama) yang semestinya dipahami oleh mereka yang merasa menganut Hindu .

Lain dari itu Hukum Karma Pahala yang belakangan menguat dipercayai oleh sebagian Umat di Dunia ini(Termasuk Non Hindu) juga berpengaruh karena disana ibaratkan kita berhutang ada saat menerima ada saat memberi..

Satu lagi Didunia ini manusia sehebat apapun,Negara sekuat apapun, peraturan seketat apapun,Pemimpin sebesar apapun tidak akan bisa menciptakan Sorga didunia ini.Karena Dunia ini secara Hukum Alam justru menjadi ajang kompetisi untuk bisa ke Sorga atau justru terperosot ke Jurang Neraka. Dunia (Kata teman saya itu lho) tak lain tempat orang-orang mencari ketenaran, kekuasaam, mengumbar Nafsu dan Ambisi tempat orang belajar tempat orang bertapa tempat orang memuja setan tempat orang memuliakan Tuhan,pokoknya ruang luas untuk melakukan tetek bengek selanjutnya mereka berkumpul meyakini sesuatu membuat peraturan,kadang mereka sendiri melanggarnya,berebut makan,membuat tempat berlindung saling gertak,saling nasehati saling hina saling memuji saling serobot, berantem, bermesraan dan lain-lainnya banyak lagi mungkin setara dengan pikiran dan hayalan kita..

Dengan banyaknya ruang itu Orang ingin menemukan kebahagiaan lahir bathin, dan merekapun memiliki kesimpulan berbeda-beda atas kebahagiaan dimaksud.HINDU adalah sebuah tempat yang juga diyakini sebagai sarana menuju kearah tujuan itu. Jadi semakin jauhlah jika kita membatasi pemahaman bahwa Agama yang kita yakini lalu kita tuntut untuk meretas kemiskinan(secara materi) Pengangguran secara kasat mata, atau kalah bersaing(Tanpa kita tahu kompetisinya dalam bentuk apa)

“Man itu sudah kepanjangan saya takut orang-orang menuduh kita anti kemapanan melihat dunia dari terawang pikiran semata..kita perlu waktu untuk mendapatkan jawaban yang lebih pas dan lebih mengena, anggap saja itu illustrasi..” Sela Made yang sejak tadi memelototi uraian Nyoman sahabatnya itu memberi jawaban. Tapi diam-diam termasuk Pak Made pedagang Lesehan yang sudah siap siap menutup warungnya itu manggut-manggut.

Saya yang selalu mencatat dalam pikiran tentang diskusi-diskusi itu sih ragu juga entah mereka sepakat, setuju atau justru karena jengkel..ya sudah yang jelas setahu saya, teman-teman di HiYoGa memang sukanya ngelantur tapi kadang-kadang bisa membawa tidur nyenyak juga lho..Dan jujur saja ungkapan-ungkapan spontan demikian kerap mengiang juga terutama ketika lagi sendiri,saat menyapa pagi,hendak berangkat kerja atau disaat malam tidak bisa pejamkan mata..ahh ada saja yang menarik dari hidup ini, dan alangkah indahnya jika pengalaman-pengalaman menggelitik itu bisa kita tuliskan.ada yang membaca,menanggapi atau menjadikannya Inspirasi..Andai semua orang mencoba melakukannya…!!

By the way…

HiYoGa mengucapkan SELAMAT MERAYAKAN HARI RAYA SARASWATI

Melalui Ilmu Pengetahuan semoga Hati,Jiwa Dan Pikiran terbebas dari Kegelapan .

4 comments:

mediakarangasem said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

ngapain kalian pusing mikirin comment orang bego ---->suryana
kelihatan orang ini korban koran sama kelainan jiwa,mengong+setep ngapain mikirin ajeg bali ? emang ajeg bali pernah mikirin kita ? mendingan nonton show di YM biar fresshhhh
bali udah ada yang mikirin santai aja....ngga bakalan ilang ngga
jangan sok suci dahhh

Unknown said...

hai hi yoga baru2 ini saya mendapat kiriman email


apakah ini benar ????

Hindu dan Islam Ternyata Sama ?

Hindu dan Islam ternyata memang sama ? Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca kalimat tersebut, seperti juga saat membaca tulisan saya tempo hari “Muhammad adalah nabi umat Hindu ?”. Tulisan ini memang saya buat sebagai kelanjutan dari tulisan itu yg memang sudah saya janjikan untuk saya buatkan kelanjutannya

Mungkin tidak seorangpun yg pernah membayangkannya, tidak juga saya sendiri. Hal ini saya dapatkan dalam sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama kelas dunia yg berasal dari India, seorang ulama yg terkenal sangat brillian, dimana dalam setiap ceramah ataupun diskusi/debat ilmiah tentang agama, dia selalu dapat menyebutkan dalil2x yg tepat untuk setiap permasalahan yg merujuk pada kitab2x suci agama Islam, Yahudi, Kristen, dan Hindu, dimana semuanya dia menyebutkan secara hapal diluar kepala, dan dilakukan di hadapan masing2x umat agama2x tersebut termasuk ulama2x dan pendeta2xnya.

Hal itu tidak mungkin berani ia lakukan kalau memang tidak mempunyai kemampuan untuk memahami & menghapal masing2x kitab suci tersebut (meskipun mungkin utk kitab2x selain Al-Qur’an tidak 100% hafal). Itupun mungkin masih ada kitab2x agama lain lagi yg juga ia juga paham & hapal isinya, misalnya kitab2x agama Budha, yg hal ini belum saya ketahui karena belum pernah melihat ceramahnya atau debat ilmiah religi-nya yg berhubungan dg agama Budha, kalau yg berhubungan dg agama Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, saya sudah melihatnya sendiri.

Ada satu hal yg menjadi dasar apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dg lebih baik, yaitu dari kitab suci-nya. Ya benar, kitab suci-nya. Hal ini juga membuat saya teringat saat SD dulu pernah diajarkan bahwa syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci. Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.

Orang dapat mengatakan agamanya mengajarkan ini dan itu, bahwa mereka harus mempercayai dan melakukan ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeda atau bertentangan dg apa yg disebutkan dalam kitab sucinya, maka semua yg dipercayai atau dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. Karena dalam agama apapun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan pemikiran/ajaran yg dianggap orang menjadi bagian dari ajaran agama tsb, tapi ternyata bukan seperti itu yg diajarkan dalam kitab sucinya. Dan ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari kitab sucinya, kita akan menemui hal2x yg sangat menarik yg mungkin sangat berbeda dari pemahaman kita semula tentang suatu agama, seperti yg sudah dilakukan dg sangat baik oleh ulama2x besar perbandingan agama seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik, seperti topik utama yg akan kita bahas dalam tulisan ini.

Definisi Hindu

Agama Hindu adalah sebuah agama yg berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia. Sesungguhnya kata Hindu memiliki definisi geografis, yaitu orang atau keadaan orang yg menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah, kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699 : kata Hindu tidak ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.

Menurut Jawaharlal Nehru dalam bukunya : Discovery of India page : 74 – 75 –> kata Hindu pertama kali digunakan pada abad ke 8 pada masa Persia, dan tidak pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk menunjukkan suatu komunitas masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali digunakan oleh orang Inggris untuk menunjukkan kepercayaan sebagian besar orang India.

Menurut Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581 : kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggris pada tahun 1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan karena berasal dari orang Inggris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa Inggris.

Sebenarnya orang Hindu terpelajar keberatan thd penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu salah kaprah. Seharusnya nama agama Hindu adalah : Sanata Dharma (agama yg abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda). Hal ini karena kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada tersebut dalam kitab2x suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah menyebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yg dianut oleh orang India saja.

Definisi Islam

Islam berasal dari kata bahasa arab “salam” yg artinya “damai”, atau kata “Slim” yg artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi Islam berarti : kedamaian yg didapat karena penyerahan diri pada Tuhan. Dan semua yg menyerahkan diri kepada Tuhan disebut muslim.

Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi spt di QS. Al-Baqarah(2) : 208, sedangkan kata muslim banyak juga terdapat dalamQur’an & hadits spt pada QS. Ali Imran(2) : 64

Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam, adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yg didirikan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi. Jadi sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi2x yg lain yg juga mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.

Konsep Tuhan dalam Hindu

Menurut orang Hindu awam, Tuhan bisa ada 1, 10 ,100, 1000, atau mungkin sejuta. Tapi kalangan Hindu yg terpelajar (umat Hindu yg mempelajari kitab suci & sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan.

Kebanyakan umat Hindu menganut paham Phanteism/Fantaisme (Pancaran), yaitu “Everything is God” (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular-pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut paham “Everything is God’s” (semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll. semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –> God’s, perbedaannya hanya pada “’s”. Maka jika umat Hindu & Islam sepakat pada “’s” ini maka mereka akan bersatu.

Kitab suci Hindu

Kitab Hindu terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu : Sruti dan Smiriti. Sruti = sesuatu yg diturunkan, yg didengar, yg dirasakan, dan yg dipahami. Inilah yg diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab2x lain. Sruti terbagi dua yaitu : Weda dan Upanishad.

Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yg artinya : pengetahuan. Jadi Weda artinya : pengetahuan yg sangat mulia.

Veda dibagi menjadi :

*

Rigveda –> inti weda
*

Yajurveda –> tentang mantra
*

Samaveda –> tentang melodi
*

Atharva veda –> formula magis

Veda dianggap paling dijamin keasliannya & paling di kramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan. Usia yg pasti dari kitab ini tidak ada yg tahu, ada bermacam-macam pendapat. Dari yg bilang sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yg mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yg menulis, diturunkan pada siapa, kapan pertama kali diturunkan, tidak ada yg tahu.

Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah Smriti. Smriti artinya ingatan. “sm” berarti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar yaitu : Ramayana & Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.

Ayat2x tentang Tuhan dalam kitab Hindu

Dalam kitab Upanishad :

*

Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu.
*

Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan pelindung.
*

Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yg menyerupai Dia
*

Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat. Tidak ada orang yg mampu melihat dg mata.

Dalam kitab suci Hindu yg paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita :

*

Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.

Dalam kitab utama Hindu, Veda :

*

Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
*

Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
*

Yajurveda Ch. 40 V. 9 menyatakan bahwa “Andhatma pravishanti” artinya memasuki, dan “assambhuti” artinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya mereka yg menyembah benda/alam spt api, air, udara, telah masuk kedalam kegelapan
*

Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
*

Pada Rigveda yg dianggap paling suci, pada Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 dinyatakan : Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dg berbagai nama. Di Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.
*

Juga diulangi pada Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5 menyatakan Tuhan itu satu tapi Dia disebut dg nama yg bermacam-macam
*

Pada Rigveda Bk. 2 Hymn 1 menyatakan bahwa ada 33 nama yg ditujukan pada Tuhan, diantaranya :
o

Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Brahama (pencipta), bahasa arabnya Choliq. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dg Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyebutkan Brahama itu adalah Tuhan yg berkepala 4 dg mahkota, umat muslim sangat tidak setuju.
o

Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 menyatakan tidak ada satu makhlukpun yg menyerupai Tuhan.
o

Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Vishnu (Wishnu) artinya Sustainer (pemelihara alam), yg memberi rizki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yg jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yg punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu.
*

Apalagi Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
*

Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
*

Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
*

Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.

Konsep Tuhan menurut Islam

Jawaban terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yg terdapat pada QS. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4 :

*

Ayat 1 : Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
*

Ayat 2 : Allah tempat meminta segala sesuatu
*

Ayat 3 : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
*

Ayat 4 : dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.

Ternyata ayat2x dalam kitab2x Hindu yg disebut diatas tadi mempunyai kecocokan dg apa yg tertulis dalam surat Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut :

*

QS. Al-Ikhlas (112) : 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> Tuhan hanya satu.
*

QS. Al-Ikhlas (112) : 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> Dia adalah Tuhan semesta alam
*

QS. Al-Ikhlas (112) : 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> Tuhan tidak punya bapak & ibu
*

QS. Al-Ikhlas (112) : 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> tidak ada yg menyerupai Tuhan

Ayat2x dalam QS. Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an dan ayat2x dalam kitab2x Hindu tadi adalah merupakan batu ujian terhadap keimanan. Jika ada yg mengatakan bahwa dia atau sesuatu itu Tuhan, masukkan pada ayat2x dari Qur’an dan kitab2x Hindu tadi, bila lulus, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.

Sebagai contoh :

Ada “sebagian” umat Hindu yg menyatakan bahwa Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan. Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yg menyatakan dia adalah Tuhan, tapi ada orang2x yg menyatakan dia sbg Tuhan. Untuk mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan dalam ayat2x tadi, kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak berarti dia “Tuhan palsu”.

Al-Ikhlas ayat 1 : dia unik / hanya satu2xnya? Tidak. Masih banyak orang lain yg mengaku sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia : makan, minum, tidur, berbicara, dll.

Al-Ikhlas ayat 2 : dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronis. Tuhan penyakitan? Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. Tuhan mati?

Al-Ikhlas ayat 3 : dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan punya ayah-ibu. Th 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yg bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan di Amerika. Dan orang yg mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di penjara. Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok? Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yg dikenal sbg masyarakat Osho. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan “Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diijinkan masuk ke 21 negara karena tidak punya visa. Tuhan yg menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke negara2x yg terdapat dalam bumi yg telah diciptakan-Nya ?

Al-Ikhlas ayat 4 : tidak ada makhluk yg menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di jagat raya ini yg dibandingkan dg Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Rajneesh adalah manusia yg sama dg manusia lain. Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yg akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan.

Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama “Allah”. Sekalipun kata “Allah” secara umum bisa diartikan sebagai Tuhan, tapi nama ini adalah nama yg unik, benar2x menyatakan ke-esa-an Tuhan, tidak bisa seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yg bisa jadi Gods, Godes, God father, God mother, dll. yg tidak dapat digunakan untuk meyatakan ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal dua kata yg berbeda untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa Inggris tidak bisa membedakannya. Misalnya kata “God of gambler” bukan diartikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diartikan sebagai Dewa Judi.



Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu

Umumnya umat Hindu percaya apa yg dinamakan “Samsara”, yaitu perputaran kelahiran & kematian berulang kali, yg dikenal dg nama “Reinkarnasi”. Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg buruk atau menjadi makhluk yg lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yg dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.

Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yg disebutkan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda.

*

Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.

*

Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yg mirip dg konsep dalam Islam. Surga digambarkan sbg tempat yg sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah2xan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dg konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dg gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.

Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam

Terdapat beberapa ayat yg dapat jadi acuan :

*

QS. Al-Baqarah(2) : 28 menyebutkan bahwa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.
*

QS. Al-Mulk(67) : 2 menyebutkan bahwa Allah yg menciptakan hidup untuk jadi batu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kesuksesan di akhirat.
*

QS. Ali-Imran (3) : 185 menyebutkan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang2x yg selamat dari siksa api neraka dan memasuki surga, di sana mereka akan mendapatkan apa yg mereka inginkan di dunia, dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.
*

QS. Al-Baqarah (2) : 24 isinya menjelaskan tentang neraka.

Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yg kaya, miskin, sehat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yg berbeda-beda itulah kehidupan bisa berlangsung.

Minuman keras dalam Hindu dan Islam

QS. Al-Maidah(5) : 90 menyebutkan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.

Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yg serupa :

*

Minuman keras dilarang dalam kitab2x Hindu : Manusmriti Ch. 9 V. 235, Manusmriti Ch. 11 V. 55, Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12, dan banyak lagi bagian yg lain
*

Judi dilarang dalam kitab Weda, misalnya : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3
*

Mengundi nasib dg bermain dadu dilarang, mis : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13
*

Hal2x yg berhubungan dg meramal adalah dosa, mis : Manusmriti Ch. 9 V. 258

Poligami dalam Hindu dan Islam

Telah dikenal secara luas bahwa dalam Islam terdapat konsep poligami. Masalah yg belakangan sempat jadi isu kontroversial dg pendapat yg pro dan kontra. Secara umum pula banyak orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahwa konsep poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda bisa membaca tulisan saya tentang Poligami.

Di Islam konsep Poligami terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebutkan tentang poligami? Beberapa yg hal dapat dijadikan acuan adalah :

*

Vishnusutra Ch. 24 V. 1 menyebutkan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 istri
*

Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15 menyebutkan Krisna punya 16100 istri
*

Jika dianalisa, orang Hindu boleh mempunyai istri berapapun ia mau, hanya pemerintah India saja yg membatasi dg mengeluarkan undang2x perkawinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dg 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya.
*

Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yg berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitasnya, sedangkan orang Hindu yg poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitasnya.

Jihad dalam Hindu dan Islam

*

Hindu juga punya konsep Jihad yg sama dg Islam yaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada : Bhagavat Gita 2 : 50 ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demi memperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!
*

Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah2x tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yg berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.
*

Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran
*

Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)
*

Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”
*

Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.

Rukun Islam dalam Hindu

Hadits Bukhari Vol 1 kitab Iman hadits no 8 menyatakan : Islam itu terdiri atas 5 tiang : Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji.

*

Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”
*

Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada : QS. Ali-Imron(3) : 43 dan QS. Al-Hajj(22) : 77. Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut “Shastang” yg artinya menyembah dg 8 anggota badan. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dg 8 anggota badan, yaitu : dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dg bersujud seperti dalam sholat.
*

Zakat –> Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5 menjelaskan tentang berderma.
*

Puasa –> Manusmriti Ch. 4 ayat 222 dan Manusmriti Ch. 6 ayat 24 menyebutkan tentang puasa
*

Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yg artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yg sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1

Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dg Rukun Islam.

Kembali ke ajaran kitab suci

Sumber referensi pada akhir ceramahnya menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Karena hanya dengan kembali ke kitab suci-lah seseorang dapat menemukan esensi sebenarnya dari ajaran agamanya yg mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena minimnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja apa yg diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya para pemuka agama yg melarang umatnya untuk membaca kitab suci, membuat terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.

Islam yg tidak mengenal konsep kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi contoh yg bagus dimana justru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih besar dibandingkan umat2x agama lainnya.

Ia juga berpendapat, seperti umat Islam yg tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga menghidupkan lagi bahasa Sansekerta sebagai alat untuk memahami kitab sucinya, karena seperti yg sudah sering berhasil ia buktikan dalam berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat dipahami dg benar apabila ia dibaca dan dipahami melalui bahasa aslinya. Ia mengatakan, Jika orang Hindu memahami kitab sucinya dg baik, mereka akan menemukan bahwa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan yg satu, mereka akan punya misi yg sama seperti yg dikatakan oleh nabi Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.

Beberapa pertanyaan yg mungkin timbul dari apa yg dipaparkan di atas tadi adalah :

Kalau ternyata banyak ajaran yg sama antara Hindu dan Islam, apakah itu berarti bahwa umat Hindu juga bisa disebut Ahlul Kitab? Jawaban ini mungkin bisa mewakili : “Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh2xnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa lalu, setelah nabi Muhammad datang dg ajarannya, itulah yg harus diikuti..”. Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan kitab2x suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua ajaran2x Tuhan yg telah diturunkan sebelumnya.

Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dg Islam, apakah kita setuju dg pendapat bahwa semua agama adalah sama? Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan :

*

Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yg berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yg sering berteriak menyatakan bahwa semua agama adalah sama. Hanya mereka yg benar2x telah menemukan alasan yg benar2x kuat secara pribadi-lah yg mampu melakukannya.
*

Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yg menjawab bahwa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yg 100% firman Tuhan. Tidak masalah mana yg seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, karena itu adalah haknya. Tapi karena perbedaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yg paling baik dan paling benar, adalah dg mengumpulkan semua kitab suci agama2x dan mempelajarinya, kemudian memilih yg paling baik dan paling benar diantaranya.
*

Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang beda dan ingin mengetahui yg paling benar diantaranya (dan ini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dg mencari tahu sebanyak mungkin ajaran2x utama dari berbagai agama (nomor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama2x lain untuk mencari kebenaran yg merupakan hak semua orang, maka insyaallah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.



-rkh-





“Tulisan ini dibuat bukan untuk menggali perpecahan, tetapi justru untuk menanam kebersamaan sesuai dg tema ceramah dari sumber referensi yg dg ceramahnya itu berharap agar umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka, sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tsb di India sana).”

“Tentu saja orang boleh berbeda pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yg hakiki.” :)



Referensi :

- Ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik : “Persamaan antara Hindu dan Islam”

Anonymous said...

Kalo menurut gue siy ga mungkin Hindu n Islam itu sama, karena dasar kepercayaannya ga sama. Hindu itu dasarnya adalah Panca Sradha yaitu : Percaya dengan adanya tuhan, percaya dengan adanya atman, percaya dengan adanya hukum karmapala, percaya dengan adanya samsara atau punarbawa, dan percaya dengan adanya moksa. Sedangkan kalo islam dasarnya adalah Percaya dengan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah...Terus bisa samanya darimana bos kalo dasarnya saja sudah berbeda....